BAGIAN
3
GUNA
DAN CITRA
Bangunan merupakan sesuatu yang
sebenarnyaselalu dinapasi oleh kehidupan manusia , oleh watak dan kecenderungan
napsu dan cita-citanya. Rumah mencerminkan citra sang pembangun dan dapat
membahasakan pemiliknya. Ada rumah yang manis ada rumah yang keramat, bahkan
ada rumah yang gila sekalipun. Maka dalam membangun rumah ataupun bangunan
lain, ada dua lingkungan masalah yang perlu diperhatikan, yaitu; lingkungan
masalah guna dan lingkungan masalah citra.
A. GUNA,
Dapat
dicontohkan lumbung padi dari minang dengan kegunaan maupun konstruksinya.
Wadah padi tinggi diatas tanah bertujuan untuk meminimalisir hama tikus. Dinding
rapat untuk menahan hujan namun dibuat berlubang untuk kelancaran ventilasi. Dengan
pengguanaan bahan bambu atap trjal sehimgga air hujan cepat mengalir. Konstruksi
kerangka berbidang-bidang dinding yang tidak bertugas memikul beban.
Tiang-tiang dibuat tidak sejajar melainkan melebar keatas itu mempertinggi
kekuatan sambungan – sambungan tiang dengan balok. Keempat tiang cukup berdiri
atas alas batu krempeng. Peletakannya yang bebas membuat kebal terhadap
goncangan gempa bumi. Konstruksi yang secerdas ini dapat mengatasi keadaan alam
sekitar.
B. CITRA
Bentuk
dan gaya bahasa lumbung padi selaran dengan alam sekitar, selain itu mencitrakan
masyarakat minang yang tidak berbudi rendah, menguasai alam namun menyelaraskan
ikhlas dengan alam sekitar, lumbung padi ini dibuat luwes elegan, dihias dengan
bahasa pepantun. Walaupun bangunan ini hanya lumbung namun bangunan ini dapat
membahasakan jiwa masyarakat minang. Dengan cerdas seharusnya masyrakat dapat
memanfaatkan alam dengan baik agar alam ini tetap terjaga. Citra jiwa yang mengerti keindahan, kejujuran keluwesan, kewajaran,
budi bahasa tinggi dapat tercemin dalam lumbung padi ini. Balok dan batang –
batang horizontal menunjukan hubungan alam dengan manusia. Atap sempit
menjulang keatas bagaikan anak panah menunujukkan Tuhan Yang Maha Esa dengan
nilai nilai keindahan dan kebaikan hidup yang didambakan setiap insan manusia.
Bangunan
biro di Humberg.
Arsitek
: Gustav Burmester.
Pada
konstruksi bangunan ini pemakul utama memanfaatkan efisiensi parabola yang hemat
material. Biro dengan konstruksi mencolok seperti ini difungsikan untuk
komersil karena akan jadi titik orientasi lokal.
Salah
satu dari sekian banyak konsep pembangunan gugusan gugusan bangunan
metropolitan yang diharapkan memenuhi tuntutan – tuntutan dibawah ini :
1. Konstruksi
harus terbuka terhadap kebebasan penataan sebanyak mungkin.
2. Susunan
bangunan harus mampu mengabdi berbagai fungsi.
3. Tatanan
teratur dari bagian-bagian massa bangunan harus tercapai.
4. Pengembangan
yang tumbuh harus mudah dibuat.
5. Semua
bangunan harus mudah diganti secara standar.
6. Segala
sistem dan saluran pelayanan teknis harus terpadu integral.
7. Fungsi
pendukung dan fungsi pembagi ruang harus terpisah.
8. Daerah
kemampuan penerapan harus luas lewat modul-modul.
9. Derajad
efisiensi pembuatn secara industrial harus tinggi.
10. Pembuatan
perakitan dan seluruh proses harus ekonomis.
Sistem
bangunan model swiss pasang bongkar prefab dari baja
Arsitek;
A. Henggeler dan O. Furter.
Insinyur
Konstruktur R. Crottaz, G. Seghizzi, E. Bertsch.
Arsitek ; Eberhard G. Rensch, Frankhurt.
Pabrik
coklat di naoisi-sulelmarne, Prancis (1871-1872).
Arsitek ;
Jules saulnier
Istana Kristal, gedung pameran yang termasyur pada zamannya, terbuat dari besi dan kaca melulu.
Arsitek ; Joseph Paxtot
Proses pembangunan gedung pencakar langit (Standart Bank Center, Johannisburg).
Arsitek
; Hentrick-Petschnigg & Partner.
Monsanto
house of future. Dibuat dari plastik. Lihatlah konsekuensi bahan pada bentuk. Rencana
ini merupakan pertanda, bahwa zaman teknologi modern membawa perubahan pada
prinsip-prinsip arsitektur.