ARSITEKTUR
DAN SAYA
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu
desain bangunan,
desain perabot dan desain produk.
Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Arsitektur
termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni,
teknologi,
humaniora,
politik,
sejarah,
filsafat,
dan sebagainya. Seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi,
dsb.
Arsitektur
lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang
kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan
bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi).
Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian
manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi
lisan dan praktik-praktik, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap
ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi
hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia
semata-mata melanjutkan tradisi.
Awalnya
saya tidak tahu menahu tentang apa ilmu arsitekur, apa itu arsitek, dan
semenjak saya diharuskan masuk PTN maka saya browsing-browsing mencari jurusan
yang menurut saya sesuai dengan bakat dan minat saya. Entah dari mana saya
dapatkan jurusan Arsitektur , tiba tiba terbenam saja dalam fikiranku, saat itu
juga saya mencari tahu apa itu arsitektur apa itu arsitek. Setelah baca-baca
dari internet saya tertarik juga masuk ke Jurusan Arsitektur. Dengan menentukan
strategi maka saya masuk UNNES karena saya tahu persaingannya tidak begitu
ketat di Jurusan Arsitektur UNNES yang bisa dibilang jurusan baru di Fakultas
Teknik UNNES. Alhamdulillah pilihan itu adalah pilihan yang tepat dan saya
diterima di Arsitektur UNNES.
Sejak
saat itu saya mulai mengerti dan mulai tahu menahu tentang Arsitektur. Ini adalah
awal perjalananku untuk menjadi arsitek. Mesikpun saya dari SMA saya disini
belajar giat. Awalnya memang berat kuliah di jurusan Teknik Arsitektur, namun
semua saya jalani karena ketekatanku dan motivasiku untuk membahagiakan orang
tuaku, mereka yang banting tulang untuk saya mencari uang sampai setengah mati
untuk membiayai kuliahku. Karena itulah meskipun dahulu tak pernah merasakan
betapa kerasnya tugas di arsitektur saya mencoba bertahan demi motivasi dan
mimpikku untuk membahagiakan orang tuaku. Hari-hari lembur utnuk tugas tiap
hari, banyak tugas yang menumpuk itu takkan menjadi masalahku toh semuanya tak
seberapa sulit dan lelahnya orang tua ku mencari nafkah dan biaya kuliah
untukku.
Dari
tujuanku dan impianku inilah saya akan mencoba berusaha keras untuk tetap
bertahan di Jurusan Teknik arsitektur, walaupun orang bilang, ”di jurusan
Arsitektur itu berat, banyak tugas, harus sering nglembur, nggak ada waktu
main, otaknya harus bekerja terus, dosennya kejam-kejam, biayanya aja mahal,
dsb.” Namun karena pandangan banyak orang yang begitulah aku malah semakin
bersemangat, karena saya tahu orang yang akan sukses itu adalah orang yang
melawan arus dari orang-orang lain.
Setelah
waktu berjalanpun saya mulai terbiasa hidup menjadi mahasiswa Arsitektur,
semuanya menjadi terbiasa, semuanya menjadi beban yang ringan, tugas-tugas yang
banyak dan banyaknya malam untuk melumbur sudah seperti makanan setiap hari dan
hanya menjadi kebiasaan yang buat saya nyaman-nyaman saja. Meskipun awalnya
saya berat dan hampir putus asa karena tugas yang sangat numpuk tapi saya terus
jalani, sempat saya berfikir untuk pindah Jurusan, namun karena teringat sudah
berapa banyak uang dan waktu orang tua untuk kuliah saya ini, saya betah-betahkan
agar tetap bertahan di Arsitektur UNNES, toh sekarang juga saya tetap disini,
mungkin dulu saya hanya belum terbiasa saja.
Kini
menurut saya Arsitektur adalah ilmu yang unik, menarik dan harus banyak saya
gali, karena hanya ilmu arsitekturlah yang mengharuskan kita tahu tentang semua
ilmu, karena semua ilmu akan diterapkan dalam perancangan, sebagai contoh kalau
kita disuruh merancang Rumah Sakit maka kita harus tahu tentang bagaimana sih
rumah sakit apa saja yang dibutuhkan, siapa saja yang butuh ruang-ruang, dan
pengetahuan itu kita sebagai arsitek harus belajar dari ilmu kesehatan.
Selain
itu profesi Arsitek merupakan salah satu profesi yang diatas profesi-profesi lain
yang patut dibanggakan. Bukannya sombong tapi kalau kita saja tidak
membanggakan profesi kita bagaimana kita menghargai profesi kita coba. Saya selalu
berfikir kemana arah tujan dari kuliah saya di UNNES ini, dan jawaban itu
adalah “ Saya harus jadi Arsitek saya harus bekerja sebagaimana Arsitek,
percuma saya sekolah tinggi di biayai orang tua dengan biaya yang mahal kalau
saya tidak jadi Arsitek saya hanya akan malu dan menggecewakan semua orang
terlebih orang tua dan keluargaku.
Seperti
kata-kata bijak “kejarlah mimpimu setinggi langit”. Mimpiku adalah menjadi
Arsitek yang sukses dan bisa membahagiakan orang tua saya, meski pejalanan
masih panjang dan banyak rintangan yang harus saya lalui saya harus tetap
bersemangat saya nggak boleh kalah sama tugas, saya nggak boleh kalah sama SPA,
saya harus selalu lulus SPA tanpa ada yang ketinggalan, saya harus lulus tepat
waktu dan muara yang terakhir saya harus bekerja sebagai arsitek untuk membahagiakan
orang tua saya.
Banyak
harapan dan keinginan saya yang ingin ku menangkan, sesulit perjalanan ini tak
gentar untuk saya lewati, seberapa kelak kelok jalan akan saya telusuri,
sesakit apa terjatuh dalam perjalanan saya akan tetap bangun dan berjalan. Semuanya
untuk satu tujaun hidup saya sukses, saya menjadi seorang arsitek dan saya bisa
melihat senyum orang tua saya. Dan saat itu saya akan kenang bagaimana jalan
menuju sukses itu berat. Saya dan Arsitektur membuat mata saya terbuka
bagaimana cahaya kesuksesan, saya dan arsitektur seperti sahabat erat yang
bergandengan dalam jalan yang berlika-liku, saya dan arsitektur takkan menyerah
mencari jalan kesuksesan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan